[ d e n n y KRISDINOVHA]
phone : +6281364688603
contact person: dadan 081372446928 denny 081364688603
SUTRADRA: Ryan Murphy; PRODUSER: Brad Pitt, Dede Gardner; PENULIS NASKAH:
Ryan Murphy, Jennifer Salt; PEMAIN: Julia Roberts (Elizabeth Gilbert), Javier Bardem (Felipe),
Richard Jenkins (Richard), Viola Davis (Delia)
JAKARTA, KOMPAS.com — Julia Roberts, peraih Oscar 2001 ketika memerankan Erin Brokovich, tengah menjalani shooting film terbarunya, Eat, Pray, Love, di sejumlah lokasi di Bali, Indonesia, hingga pertengahan November mendatang.
Seperti apakah kisah dari film yang ceritanya diangkat dari kisah nyata Elizabeth Gilbert, seorang jurnalis perempuan yang resah mencari makna kehidupan. Berikut kisahnya:
Memasuki usia 30 tahun, Gilbert telah mendapatkan semua yang diinginkan oleh seorang wanita Amerika modern, yaitu seorang pendamping hidup, rumah mewah, dan karier yang cemerlang.
Namun, semua itu tak membuatnya bahagia. Gilbert yang ambisius justru menjadi panik, sedih, dan bimbang menghadapi kehidupannya. Gilbert merasakan pedihnya perceraian, depresi, kegagalan cinta, dan kehilangan pegangan dalam hidupnya.
Untuk memulihkan dirinya, Gilbert pun mengambil langkah yang cukup ekstrem. Dia meninggalkan pekerjaan dan orang-orang yang dikasihinya untuk melakukan petualangan seorang diri berkeliling dunia.
Bagi seorang perempuan yang berpenampilan menarik, perjalanan solo ini jelas petualangan seru. Makan, doa, dan cinta adalah catatan kejadian di bulan-bulan pencarian jati dirinya itu.
Dalam petualangannya itu, Gilbert menetapkan tujuan ke tiga tempat berbeda. Di setiap negara, ia meneliti aspek kehidupan dengan latar budayanya masing-masing.
Italia menjadi tempat tujuan pertamanya. Di negeri nan elok ini, Gilbert mempelajari seni menikmati hidup dan bahasa Italia. Tak lupa, ia juga mengumbar nafsu makannya dengan menyantap aneka masakan Italia yang enak-enak. Wajar saja jika kemudian bobot tubuhnya pun bertambah 12 kilogram.
Dari Italia, Gilbert bertolak menuju India. Di negeri ini dia mempelajari seni devosi atau penyerahan diri di sebuah Ashram atau padepokan Hindu. Ia menghabiskan waktu empat bulan untuk mengeksplorasi sisi spiritualnya.
Akhirnya, Bali menjadi tujuan terakhirnya. Di Pulau Dewata inilah wanita matang ini menemukan tujuan hidupnya, yakni kehidupan yang seimbang antara kegembiraan duniawi dan ketenangan batin.
Ia menjadi murid seorang dukun tua bernama Ketut Liyer yang juga seorang pelukis dan peramal lewat bacaan garis tangan. Gilbert juga bersahabat dengan Nyoman, penjual jamu tradisional Bali.
Dan yang terpenting, di Bali, Gilbert yang sudah apatis dan merasa tak akan pernah lagi bisa berhubungan romantis dengan lelaki mana pun, akhirnya malah menemukan kembali cinta sejati pada diri Felipe, pria separuh baya asal Brasil yang jauh lebih tua darinya.
Tak cuma berakting, Julia Roberts juga menjadi produser eksekutif untuk film ini. Aktor terkenal Brad Pitt juga turut terlibat. Pemilik Plan B Entertaiment ini juga menjadi produser Eat, Pray, Love. Hmm... jadi makin penasaran menunggu hasil akhirnya. (KONTAN)
UNESCO Akui Batik Warisan Indonesia |
Bogor (Bali Post) - United Nations Educational, Scientific and Culture Organization (UNESCO) akhirnya mengakui batik sebagai warisan karya asli bangsa Indonesia. Selain itu, batik juga diakui sebagai warisan budaya dunia. ''Kami melaporkan mengenai diangkatnya batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia,'' kata Menko Kesra Aburizal Bakrie di Istana Bogor, Senin (7/9) kemarin. Aburizal menjelaskan, ada dua pengertian menurut UNESCO yang menjadi kategori warisan budaya yaitu warisan budaya benda dan budaya tak benda. ''Budaya benda itu terdiri atas monumen, candi, pemandangan alam dan sebagainya,'' paparnya. Sementara budaya tak benda atau populer disebut budaya hidup, menurut UNESCO terdiri atas budaya lisan, cerita termasuk bahasa, seni pentas, tari, wayang, adat-istiadat kebudayaan masyarakat, kerajinan tradisional dan semua benda-benda yang terkait dengan alam tersebut. Batik dianggap sebagai ikon budaya bangsa yang memiliki keunikan, yang memiliki simbol, memiliki filosofi yang mendalam, yang mencakup siklus kehidupan manusia yang diajukan oleh Indonesia sebagai warisan budaya tak benda dari kemanusiaan. Ini penting, karena akan menyangkut bahwa batik dianggap sebagai budaya bangsa asalnya Indonesia dan diakui sebagai representasi dari budaya tak benda dari kemanusiaan. Dalam merangkum penilaian terhadap batik, UNESCO mengajukan pertanyaan seperti apakah batik dihasilkan secara turun-menurun yang berasal dari Indonesia. Juga ditanyakan apakah pemerintah Indonesia memberikan perlindungan terhadap batik itu. Apakah pemerintah melakukan safe guard terhadap batik. Jawabannya, pemerintah membuat suatu buku dan panduan pendidikan tentang batik yang disebarkan di sekolah-sekolah. UNESCO juga menanyakan apakah Indonesia memiliki masyarakat batik, industri, pemakainya, budaya dan sejarahnya. Berdasarkan penilaian UNESCO itu batik telah disetujui untuk menjadi satu warisan budaya tak benda warisan manusia dari UNESCO. Aburizal mengatakan pengakuan dan peresmiannya akan dilaksanakan pada 28 September dan penghargaannya akan diberikan pada 2 Oktober di Abu Dhabi. Untuk itu, Presiden Yudhoyono meminta kepada seluruh rakyat Indonesia pada 2 Oktober 2009 untuk menggunakan batik sebagai penghargaan terhadap batik itu sendiri. Menbudpar Jero Wacik mengatakan pemerintah akan terus memperjuangkan satu per satu karya budaya bangsa untuk diakui dunia. Pada tahun 2003 UNESCO sudah mengakui wayang sebagai warisan budaya tak benda. ''Kita sudah mendapatkan sertifikatnya. Kemudian keris juga sudah menjadi warisan budaya dunia dari Indonesia. Yang berikutnya sedang dimasukkan sekarang adalah angklung,'' tegas Wacik. (kmb4) |